SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS CIPAGERAN
Keywords:
Surveilans epidemiologi, kejadian ISPA, pelaporan sentinelAbstract
Latar Belakang. Prevalensi ISPA di masyarakat mencapai 7%-13%. Di Puskesmas Cipageran wilayah kerja kesehatan Kota Cimahi angka insidens penyakit ISPA menempati urutan ke-2 terbanyak dengan jumlah kasus 4.367 orang. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui program pencegahan dan penangguangan penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Cipageran. Metode: penelitian ini menggunakan metode surveilans epidemiologi dengan pendekatan jenis pelaporan sentinel. Populasi dalam penelitian adalah pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan 10 dasar pengelompokan penyakit menular di Puskesmas Cipageran sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program P2M penyakit ISPA. Instrumen yang digunakan adalah formulir isian dan ceks list laporan harian Puskesmas dan Dokumen program tahunan puskesmas. Analisa data menggunakan proportion ratio dan perhitungan efetivitas dan efisiensi pelaksanaan program P2M. Hasil: 1) Beban masalah kesehatan wilayah kerja Puskesmas Cipageran terdiri dari 51.248 jiwa, 15.235 KK, 148 RT, dan 29 RW. Kejadian ISPA Tahun 2018 prevalensi 4.367 kasus dengan insidensi 94 kasus, 2) Menjajaki kausa: melakukan survey KK dengan kunjungan rumah diperoleh data kondiri rumah, perilaku merokok, dan penderita tidak melakukan kunjungan ulang, 3) Efektivitas Intervensi mencapai 94/232x100%=40,5%, 4) Efisiensi intervensi tidak memliki anggaran khusus untuk P2M ISPA tidak dapat dilakukan perhitungan cost biaya, 5) Implementasi intervensi; case finding, promosi kesehatan, kunjungan rumah, pencatatan dan pelaporan, 6) Monitoring; kelengkapan pencatatan bulanan. Kesimpulan. Surveilans epidemiologi program P2M penyakit ISPA di Puskesmas Cipageran angka insidens mencapai 94 kasus dengan prevalensi 4.367 pada tahun 2018 serta efektivitas intervensi mencapai 40,5%.