PIN-LITAMAS http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT <p>Prosiding PIN-LITAMAS merupakan wadah manuskrip dari seminar PIN-LITAMAS yang diadakan 2 tahun sekali. Prosiding ini mewadahi keilmuan <em><strong>Kesehatan Masyarakat</strong></em>, <em><strong>Keperawatan</strong></em>, <em><strong>Kebidanan</strong></em>, <em><strong>T</strong><strong>eknologi Laboratorium Medis</strong></em> dan Ilmu lainnya yang berhubungan dengan kesehatan. </p> STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI en-US PIN-LITAMAS 2654-5411 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DENGAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KECAMATAN TIRTAJAYA KABUPATEN KARAWANG http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/2 <p>Berdasarkan laporan WHO setiap hari terdapat 39.000 pernikahan usia dini didunia, dan diperkirakan terdapat 140 million pernikahan usia dini 2010-2011. Pernikahan usia ini yang sudah berlangsung akan membawa akibat dalam segi fisik maupun psikis seorang anak, dimana belum memiliki organ reproduksi yang matang untuk melakukan hubungan seksual serta memiliki keturunan dan cenderung memiliki emosi yang kurang stabil dalam mengatasi suatu permasalahan yang akan timbul dalam rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Seksual Pranikah Remaja dengan Pernikahan Usia Dini di Kec. Tirtajaya Kab. Karawang.</p> <p>Metode yang digunakanDeskriptif korelasionaldengan pendekatan Cross sectional.Populasi berjumlah 450 remaja yang usia menikah&lt;20 tahun pada tahun 2019 di Kec. Tirtajaya Kab. Karawang.Teknik pengambilan sampel adalah teknik Non-probability sampling dengan metode Purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak 234. Pengumpulan data menggunakan kuesioner google form dan analisis data menggunakan uji Chi Square.</p> <p>Hasil penelitian yaitu menunjukkan bahwa dari 234 responden sebagian besar responden menikah pada umur 16-19 tahun (remaja akhir)yaitu 94,0%.Sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukuptentang resiko pernikahan usia dini yaitu 56.0% dan sebagian besar memiliki perilaku seksual pranikah yang berat yaitu 95,7%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pernikahan usia dini (0,606) dan ada hubungan yang signifikan antara perilaku seksual pranikah dengan pernikahan usia dini (0,001).</p> <p>Disarankan kepada remaja yang belum menikah sebaiknya dapat menambah pengetahuan dan meningkatan kesadaran mengenai resiko dari perilaku seksual pranikah yang dapat mengakibatkan&nbsp; terjadinya pernikahan pada usia dini.</p> Achmad Setya Roswendi Rodiah Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 1 9 PENGGUNAAN PERSAMAAN PANJANG ULNA UNTUK MENENTUKAN TINGGI BADAN ESTIMASI PASIEN DEWASA RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/3 <p>Pengukuran antropometri merupakan bagian penting dari pengkajian gizi. Perhitungan IMT (index masa tubuh) yang berguna untuk menilai status gizi memerlukan data tinggi badan dan berat badan dari pasien. Akan tetapi, pengukuran tinggi badan (TB) secara langsung tidak memungkinkan untuk pasien rumah sakit akibat keterbatasan untuk berdiri tegak. TB sebenarnya dapat diestimasi menggunkan pengukuran panjang ulna melalui perhitungan persamaan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan TB estimasi yang mendekati TB sebenarnya dengan rumus yang dikembangkan oleh Pureepatpong di tahun 2012 dan Thummar tahun 2011. Desain penelitian adalah cross sectional dimana semua variabel diukur dalam waktu bersamaan di bulan April 2020. Sebanyak 167 responden (70 laki-laki dan 97 perempuan) dipilih sesuai kriteria inklusi dengan metode purposive sampling. Responden melakukan pengukuran TB sebenarnya dengan berdiri tegak dan panjang ulna. Hasil peneltian menunjukan perbedaan signifikan antara TB estimasi persamaan Pureepatpong untuk laki-laki (x̅=-4,37,p=0,001) dengan TB sebenarnya. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada TB estimasi persamaan Pureetpong untuk perempuan (x̅=-1.41,p=0,1) dan TB estimasi persamaan Thummer untuk laki-laki (x̅=-1,74,p=0,16) dan perempuan (x̅=0,019,p=0,982). Kesimpulan dari peneltian ini adalah pengukuran ulna dengan persamaan Thummer (pria= 65,76 + 3,667 x panjang ulna dan wanita= 18,95 + 5,33 x panjang ulna) dan Pureepatpong khusus perempuan (wanita= 66,377 + 3,5796 x panjang ulna) dapat digunakan untuk mengestimasi TB aktual</p> Mayesti Akhriani Suratman Abdillah Fajar Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 10 14 PENGUKURAN INDEKS OVITRAP TERHADAP POPULASI TELUR Aedes sp. DI STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/4 <p>Aedes sp. merupakan nyamuk yang dapat berperan sebagai vektor berbagai macam penyakit, diantaranya demam berdarah dengue (DBD). lingkungan pendidikan merupakan salah satu tempat yang potensial untuk penyebaran penyakit DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehadiran serta kepadatan nyamuk Aedes sp. dengan nilai persentase Indeks Ovitrap (IO) yang berada di lingkungan kampus STIKES Jend. A. Yani Cimah. Metode penelitian dilakukan dengan cara mengamati ovitrap, dan menghitung Indeks Ovitrap. Pemasangan ovitrap diletakkan di dalam dan diluar ruangan disetiap gedung kampus. Hasil penelitian menunjukan dari 28 ovitrap yang dipasang di kampus STIKES Jend. A. Yani Cimahi, jumlah ovitrap positif sebanyak 12 dengan persentase Indeks Ovitrap sebesar 42,85%. Kriteria Indeks Ovitrap untuk lokasi penelitian memiliki skor 4 (IO ≥ 40%) yang menunjukkan wilayah tersebut memiliki potensi kerawanan penyakit DBD yang tinggi. Pada penelitian selanjutnya perlu memperhatikan pelabelan dan sosialisasi terhadap pemasangan ovitrap, serta perlu dilakukan penelitian lebih lebih lanjut terkait dengan angka bebas jentik serta identifikasi terhadap spesies Aedes yang berada di lingkungan kampus</p> Lilis Puspa Friliansari Dwi Davidson Rihibiha Fatimah Aulia Nurrohman Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 15 21 PENGUKURAN KADAR HEMATOKRIT DAN HITUNG JUMLAH ERITROSIT PADA KOMPONEN DARAH PACKED RED CELLS (PRC) SELAMA PENGOLAHAN DAN PENYIMPANAN DI UTD PMI KOTA YOGYAKARTA http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/70 <p>Indikator standar mutu PRC mencakup volume, hemoglobin atau hematokrit, hemolisis pada akhir penyimpanan, dan kontaminasi bakteri. Hemolisis selama penyimpanan darah adalah manifestasi yang paling berat dari penyimpanan eritrosit, dan merupakan parameter yang penting untuk menilai mutu atau kualitas PRC yang disimpan. Hematokrit merupakan perbandingan antara sel darah merah dengan volume darah. Hematokrit berhubungan erat dengan kandungan hemoglobin. Semakin tinggi kadar hemoglobin kadar hematokrit juga tinggi sehingga viskositas atau kekentalan darah juga sangat pekat. Hal itu dapat mengganggu saat proses donor maupun transfusi. Indikator hematokrit untuk PRC adalah 65%-75%. Indikator jumlah lekosit pada komponen darah PRC Buffycoat removed (PRC-BRC) adalah kurang dari 1.2 x 109 per kantong. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental mengenai pemeriksaan kadar hematokrit dan hitung jumlah lekosit pada komponen darah PRC selama pengolahan dan penyimpanan. Populasi penelitian adalah seluruh total darah hasil donasi di UTD PMI Kota Yogyakarta dalam sebulan. Sampel penelitian dipilih secara acak dari pendonor darah yang sudah rutin dan bersedia untuk dijadikan sampel penelitian. Jumlah sampel sesuai dengan standar spesifikasi dan pengawasan mutu untuk komponen darah, yaitu minimal empat kantong setiap bulan, ditambah dengan satu kantong WB sebagai kontrol Hasil pengukuran hematokrit pada hari ke-0 atau sesaat setelah pengambilan, untuk WB adalah 48% dan rata-rata PRC 67%. Pada hari ke-7 rata-rata hematokrit PRC 68%, hari ke-14 dan 21 mengalami peningkatan menjadi 69%, dan pada hari ke-28 hingga akhir penyimpanan pada hari ke-35 rata-rata mengalami peningkatan yaitu WB 49% dan PRC 69%. Hasil penghitungan rata-rata kadar lekosit untuk PRC adalah 1.1 x 109/unit dan 1.47 x 109/unit untuk komponen WB. Pengukuran kadar hematokrit dan hitung jumlah lekosit pada komponen darah PRC selama pengolahan dan penyimpanan penting dilakukan sebagai gambaran tingkat hemolisis PRC.</p> Tri Djoko Endro Susilo Francisca Romana Sri Supadmi Dyah Artini Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 22 27 PENERIMAAN ORANG TUA TERHADAP VAKSIN POLIO SUNTIK (IVP) DI KOTA CIMAHI http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/6 <p><strong>Latar belakang:</strong> Di Jawa Barat sasaran pemberian imunisasi pada bayi tahun 2018 sebanyak 867.393 bayi cakupan vaksin <em>IPV</em> hanya mecapai 486.103 bayi (56,04 %). Di Kota Cimahi pada tahun 2018 sasaran 10.848 cakupan 5.707 (52,6%) dan di tahun 2019 sasaran yang akan dicapai yaitu 10.777 bayi. Perhatian utama pengenalan <em>IPV</em> terutama didaerah yang sudah lama menggunakan vaksin polio oral <em>(OPV)&nbsp; </em>yaitu kurangnya penerimaan vaksin oleh orang tua. Hal ini dapat menyebabkan penurunan cakupan yang berdampak pada hilangnya kepercayaan terhadap program imunisasi. Selain itu kurangnya informasi yang diterima masyarakat menimbulkan salahnya persepsi orang tua mengenai efek samping imunisasi <em>IPV. </em><strong>Tujuan:</strong> Mengetahui tingkat penerimaan <em>Inactivated Polio Vaccine</em><em> (IPV)</em> oleh orang tua di Kota Cimahi tahun 2019. <strong>Metode:</strong> Menggunakan rancangan penelitian <em>cross sectional</em>. Besar sampel 193 anak usia 12-24 bulan dipilih dengan menggunakan teknik <em>cluster random sampling</em><em>. </em>Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan analisis <em>univariat</em>. <strong>Hasil:</strong> Tingkat penerimaan imunisasi IPV di kota Cimahi tahun 2019 yaitu 73,6%. Alasan ibu tidak memberikan IPV kepada anaknya sebagian besar (49%) dengan alasan tidak mengetahui informasi terkait IPV, tidak sempat membawa anaknya untuk IPV (29,4%), IPV tidak tersedia (11,8%), alasan kepercayaan 5,9% dan tidak diizinkan suami (3,9%). <strong>Kesimpulan</strong>: Dinas Kesehatan agar meningkatkan dalam hal sosialisasi informasi terkait IPV, selain itu dinas kesehatan dapat mengoptimalkan peran kader dalam memberikan informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang IPV.</p> Nasir Ahmad Ambar Dani Syuhada Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 28 31 STIGMA BAGI RESIDIVIS DALAM PROSES PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN PASCA MENJADI NARAPIDANA http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/7 <p>Residivis memiliki banyak permasalahan dalam melakukan penyesuaian diri setelah kebebasan, banyak aspek yang dapat mempengaruhi proses ini ada aspek yang mendukung dan ada juga aspek yang menghambat. Proses penyesuain diri yang dilakukan residivis ini sangat kompleks karena melibatkan dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat juga keluarga. Salah satu dampak dari gagalnya proses penyesuaian diri adalah akan terjadinya pengulangan tindakan kriminal lagi.</p> <p>Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif untuk mengambarkan pengalaman hidup residivis dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Empat partisipan terpilih dengan menggunakan purposive sampling dan memenuhi kriteria yaitu seorang residivis yang berpengalaman dalam proses penyesuaian diri dan merupakan anggota di Yayasan Anugerah Insan Residivist. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dilengkapi dengan catatan lapangan, sesuai dengan tempat yang telah disepakati oleh penelitian dan partisipan. Wawancara mendalam direkam kemudian dibuat transkip verbatim dan dianalisis dengan menggunakan metode Colaizzi.</p> <p>Hasil penelitian ini mengambarkan pengalaman hidup residivis dalam proses penyesuaian diri dengan berbagai pengalaman, salah satunya adalah pengalaman residivis dalam mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mantan narapidana menghadapi berbagai masalah dalam menghadapi proses penyesuaian diri dengan lingkungan baik dari lingkungan eksternal atau internal, besar harapan peneliti bahwa dengan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk kebijakan Dinas Sosial dalam menanggulangi permasalahan residivis yang sedang melakukan proses penyesuaian diri.</p> Rahmi Imelisa Amirah Novitasari Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 32 37 ANALISIS KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, ZINK DAN KALSIUM PADA BALITA STUNTING DI WILAYAH KOTA CIMAHI http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/8 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Stunting merupakan keadaan dimana terdapat gangguan pertumbuhan tinggi badan yang tidak sesuai umur akibat kekurangan gizi secara kronis baik makronutrien maupun mikro nutrien.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Menganalisis kecukupan energy, protein, zink dan kalsium pada balita stunting di Kota Cimahi.</p> <p><strong>Metode</strong>: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain crosectional. Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Citereup Kota Cimahi, total sampel sebanyak 40 balita stunting usia 24-59 bulan. pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, data asupan zat gizi menggunakan recall 1x24 jam sebanyak 4 kali, analisis data menggunakan Univariat</p> <p><strong>Hasil</strong>: Balita stunting memiliki tingkat kecukupan energy devisit berat sebesar 67.5%, asupan protein devisit ringan 37.5%, asupan zink devisit berat 77.5% dan asupan kalsium devisit ringan 50%.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Rata-rata tingkat kecukup energi, protein, zink dan kalsium pada balita stunting kurang dari anjuran yang ditetapkan.</p> Teguh Akbar Budiana Dini Marlina Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 38 42 PENGARUH RING CARD TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN STUNTING BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU BADUTA http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/9 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan&nbsp; mengupayakan kesehatan sebagai hak dasar sedini mungkin sejak masih dalam kandungan.1 Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Indonesia merupakan negara ketiga dengan prevalensi balita Stunting tertinggi di regional Asia Tenggara. Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%.2 Stunting dapat terjadi akibat kekurangan gizi saat 1000 hari pertama kehidupan. Salah satu pencegahan stunting dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan ibu melalui pemberian informasi.3 Media kesehatan sangat membantun dalam penyampaian pesan. Ring Card merupakan salahsatu media dengan gambar dan warna yang menarik, praktis dan berisi informasi yang aplikatif.4 Tujuan penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan Ring Card terhadap pengetahuan Ibu baduta mengenai pencegahan stunting. Metode Penelitian data yang diperoleh merupakan data primer dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Populasinya dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai baduta di PMB Pelly Yulia,SKM., dengan teknik quota sampling berjumlah 30 sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini&nbsp; menggunakan Quasi experiment dengan one group pre-posttest design dengan&nbsp; Analisis Statistik menggunakan deskriptif dan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian terdapat peningkatan nilai median pada saat pre test 10,50 menjadi 15,00 saat post test dimana artinya jumla h jawaban pertanyaan yang benar pada post test lebih besar dibandingkan pre test. Simpulan menunjukan terdapat pengaruh&nbsp; Ring Card terhadap pengetahuan tentang pencegahan stunting berdasarkan karakteristik ibu Baduta dengan nilai p &nbsp;0.001</p> Mega Dewi Lestari Nanik Cahyati Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 43 45 PERBANDINGAN TERAPI MOXA DAN HYPNOBIRTHING PADA PERBAIKAN LETAK SUNGSANG http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/10 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Kehamilan sungsang merupakan kondisi dimana presentasi janin terutama bokong berada di bawah kavum uteri. Letak sungsang terjadi pada sekitar 3-4% pada kejadian kehamilan dimana 25% terjadi pada usia kehamilan 28 minggu, 7% pada minggu ke 32 dan 1-3 % pada minggu ke 37. Adanya risiko pada persalinan sungsang menempatkan ibu dan janin pada risiko morbiditas dan mortalitas yang tinggi.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Mengetahui perbandingan pemberian terapi moxa dan terapi hypnobirthing pada perbaikan letak sungsang menjadi kepala.</p> <p><strong>Metode</strong>: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni dengan <em>post test control group design. </em>Sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 ibu hamil dengan usia kehamilan 32-37 minggu. Analisis data yang digunakan uji kruskall-wallis.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Ibu hamil yang di lakukan terapi Moxa seluruhnya mengalami perubahan letak sungsang menjadi kepala sebesar 100%, Ibu hamil yang diberi terapi hypnobirthing sebagian kecil mengalami perubahan letak sungsang menjadi kepala 36,1%.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Terapi Moxa lebih baik digunakan pada ibu hamil dengan letak sungsang dibandingkan terapi hypnobirthing.</p> Dede Waslia Nanik Cahyati Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 46 49 PERBANDINGAN PENDIDIKAN KESEHATAN PENGONTROLAN IDWG (INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN) MELALUI MEDIA LEAFLET DAN SMARTPHONE TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT TK II DUSTIRA KOTA CIMAHI 2019 http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/11 <p>Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan gangguan terjadinya fungsi ginjal&nbsp; progresif dan irevresibel dimana kemampuan ginjal untuk mempertahankan baik keseimbangan cairan, elektrolit dan metabolisme&nbsp; yang akan menyebabkan terjadinya&nbsp; sampah nitrogen lain dalam darah dan retensi urea.Pada tahun 2013, data pertumbuhan&nbsp; penderita gagal ginjal kronik di dunia meningkat sebesar 50% dari tahun sebelumnya seperti data yang dirilis oleh World Health Organization (WHO). Perubahan tekanan darah sering terjadi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Ini disebabkan oleh&nbsp; penambahan berat badan di waktu dialysis interdialytic weight gain (IDWG). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan pendidikan kesehatan pengontrolan IDWG melalui media leaflet dan smartphone terhadap perubahan tekanan darah.</p> <p>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode pre- ekperimental design dengan rancangan one group pretest posttests design dengan pengambilan sampel non random dan tidak memiliki kontrol group. Sampel berjumlah 28 responden yaitu 14 kelompok intervensi melalui media leaflet dan 14 kelompok intervensi melalui media smartphone. Pengambilan data dengan cara mengukur tekanan darah menggunakan spigmomanometer digital. Penelitian ini menggunakan shapiro wilk.</p> <p>Hasil penelitian terdapat perbandingan pendidikan kesehatan pengontrolan IDWG antara media leaflet dan smartphone terhadap perubahan tekanan darah. Hasil uji statistik kelompok intervensi melalui media leaflet didapatkan nilai p = 0,001, sedangkan pada kelompok intervensi melalui media smartphone didaptkan nilai p = 0,001, terdapat nilai penurunan yang signifikan antara kelompok intervensi media leaflet dan smartphone dan perbedaan pada kelompok intervensi pendidikan kesehatan pengontrolan IDWG melalui media leaflet dan smartphone. Peneliti menyarankan kepada pasien untuk tetap mengontrol IDWG baik melalui media leaflet atau smartphone supaya tekanan darah dan berat badan stabil</p> Asep Badrujamaludin musri Akbar Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 50 57 STUDI KOMPARASI PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH EDUKASI KESEHATAN MATAPADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH AL HIDAYAH CIANJUR http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/12 <p><strong>Latar Belakang</strong>. Prevalensi gangguan kesehatan mata di Indonesia berdasarkan data komunitas pusat mata nasional paling banyak adalah myopia yang dialami usia 11-20 tahun dengan kejadian sebesar 23,4%. Gangguan kesehatan mata paling banyak disebabkan karena kebiasaan buruk menggunakan gawai sekitar 66,7%. Gangguan kesehatan pada mata dapat berdampak terhadap penurunan kualitas penglihatan, sehingga harus dilakukan pencegahan dengan menjaga kesehatan mata, yang dapat diberikan melalui kegiatan edukasi kesehatan,&nbsp;</p> <p><strong>Tujuan</strong>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang kesehatan mata.&nbsp;</p> <p><strong>Metode</strong>. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Sampel penelitian adalah anak usia sekolah (11-12 tahun). Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah 30 anak. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner sebelum dan sesudah edukasi. Analisis data menggunakan analisis bivariat uji t dependen untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap independen.&nbsp;</p> <p><strong>Hasil</strong>. Hasil uji statistik didapatkan p value 0.001 maka dapat disimpulkan ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan edukasi tentang kesehatan mata pada anak. Saran untuk tenaga keperawatan dapat berkolaborasi dengan institusi pendidikan untuk melakukan edukasi kesehatan secara rutin ditatanan komunitas diantaranya sekolah</p> Nunung Nurjanah Siti Dewi Rahmayanti Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 58 64 EFEKTIFITAS AIR REBUSAN JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VAR. ROSC. RUBRUM) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DI KLINIK TRISMALIA TAHUN 2020 http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/13 <p>Angka Kematian Ibu (AKI) hingga saat ini masih tinggi, salah satu penyebabnya adalah infeksi. Infeksi masa nifas bisa disebabkan karena luka perineum yang tidak dirawat sehingga tidak sembuh. Perawatan luka perineum dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu perawatan secara non farmakologi adalah mengkonsumsi bahan herbal yaitu minum air rebusan jahe merah (Zingiber officinale Var.Rosc.Rubrum) karena mengandung zat anti inflamasi. Tujuan: untuk mengetahui efektifitas minum air rebusan jahe merah (Zingiber officinaleVar.Rosc.Rubrum) terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di Klinik Trismalia Deli Serdang Tahun 2020. Metode: Desain penelitian quasi eksperiment dengan rancangan posttest only control group dengan jumlah sampel 38 responden, diambil secara consecutif, data penyembuhan perineum diperoleh secara observasi. Hasil: Waktu penyebuhan luka perineum pada kelompok responden minum air putih median 16 (min-maks: 11-23) sedangkan kelompok responden minum air rebusan jahe merah (Zingiber officinaleVar.Rosc.Rubrum) median 13 (min-maks:8-20). Setelah diuji dengan Uji Mann-Whitney dengan nilai signifikan 0,002 (p &lt; 0,05) maka ada perbedaan waktu kesembuhan luka perineum ibu nifas pada kedua kelompok yaitu kelompok minum air rebusan jahe merah (Zingiber officinaleVar.Rosc.Rubrum) lebih cepat sembuh dibanding kelompok minum air putih. Kesimpulan: Minum air rebusan jahe merah (Zingiber officinaleVar.Rosc.Rubrum) efektif dalam penyembuhan luka perineum ibu nifas. Saran: Disarankan pada tenaga kesehatan agar memberi penyuluhan dalam memberi air rebusan jahe merah (Zingiber officinaleVar.Rosc.Rubrum) untuk penyembuhan luka perineum dan pada responden agar dapat menyebarluaskan hasil penelitian untuk penyembuhan luka perineum, buat peneliti selanjutnya agar meneliti ke tahap yang lebih lanjut</p> Mesrida Simarmata Lisdayanti Simanjuntak Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 65 72 FAKTOR RISIKO EKSTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN CENTRAL LINE ASSOCIATED BLOOD STREAM INFECTION (CLABSI) DI NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU) http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/14 <p>Neonatus yang terlahir dalam kondisi prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), atau sakit, memerlukan penanganan khusus di <em>Neonatal Intensive Care Unit</em> (NICU). Salah satu prosedur invasif yang menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan cairan, obat-obatan, serta nutrisi parenteral di NICU adalah pemasangan kateter vena sentral. Selain bermanfaat, kateter vena sentral juga&nbsp; memiliki beberapa komplikasi, salah satunya <em>Central Line Associated Blood Stream Infection</em> (CLABSI). CLABSI didiagnosis oleh dokter melalui hasil kultur resistensi dari darah dan ujung kateter vena sentral. Pengenalan terhadap faktor risiko merupakan langkah kunci pencegahan CLABSI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan CLABSI di NICU. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh neonatus yang terpasang kateter vena sentral di NICU RSUP dr. Hasan Sadikin pada periode tahun 2015-2017. Sampel penelitian berjumlah 429 neonatus yang diambil dengan menggunakan teknik <em>total sampling</em> melalui studi dokumentasi rekam medis. &nbsp;Hasil analisis bivariat dengan menggunakan <em>Chi-Square</em> diidentifikasi bahwa faktor risiko ekstrinsik berhubungan secara signifikan dengan kejadian CLABSI, yaitu durasi terpasangnya kateter vena sentral (<em>p</em>=0,000), lokasi pemasangan kateter vena sentral (<em>p</em>=0,000), dan jenis cairan yang masuk melalui kateter vena sentral (<em>p</em>=0,001). Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan perawat lebih meningkatkan kewaspadaan&nbsp; pada neonatus yang terpasang kateter vena sentral dengan durasi ≥21 hari, lokasi pemasangan di ekstremitas bawah, serta mendapat cairan hipertonis melalui kateter vena sentral</p> Diki Ardiansyah Restu Wijayanti Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 73 84 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY SASARAN 1, 3, DAN 5 OLEH PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT CAHYA KAWALUYAN KABUPATEN BANDUNG BARAT http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/19 <p>Masalah keselamatan pasien masih belum terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan, sehingga keselamatan pasien merupakan permasalahan yang sangat perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Jumlah insiden keselamatan pasien berdasarkan SKP 1-6 tahun 2018 di RS Cahya Kawaluyan sebanyak 80 kasus, dimana yang paling sering terjadi adalah pada SKP 1, 3 dan 5. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan <em>patient safety</em> sasaran 1, 3, dan 5 oleh perawat.Penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik. Jumlah sampel sebanyak 41 responden diambil dengan teknik total sampling. Sumber data menggunakan data primer yang diambil langsung dari responden melalui pengisian kuesioner dan observasi. Data diolah secara univariat dan bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian menunjukan 48,8% responden&nbsp; mempunyai pengetahuan <em>patient safety</em> yang baik, 63,4% responden dengan motivasi tinggi, lebih dari setengahnya responden (58,5%) belum pernah mengikuti pelatihan, 90,2% responden mempunyai komunikasi yang baik, 80,5% responden mempunyai lingkungan kerja baik, 51,2% responden mempunyai kerja sama tim kurang baik. Sebanyak 61% responden mempunyai penerapan <em>patient safety</em> yang baik. Terdapat hubungan antara pengetahuan (p 0,006), motivasi (p 0,015), lingkungan kerja (p 0,0001), dan kerja sama tim (p 0,001) dengan penerapan <em>patient safety</em> sasaran 1, 3, dan 5 oleh perawat, sedangkan pelatihan (p 0,165) dan komunikasi (p 0,281) tidak berhubungan dengan penerapan <em>patient safety</em>.Disarankan kepada manajemen rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi perawat dalam pelaksanaan <em>patient safety</em> dengan mengadakan pelatihan serta melakukan bimbingan dan pengawasan dalam pelaksanaan <em>patient safety</em>.</p> <p>&nbsp;</p> Alfian S. A.D.S Setiawati Rita Fitri Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 85 90 SKRINING ANEMIA MELALUI PEMERIKSAAN INDEKS ERITROSIT DAN SEDIAAN APUS DARAH TEPI PADA REMAJA DI MADRASAH ALIYAH TANJUNGJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/16 <p><strong>Latar Belakang</strong> Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah yaitu Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh.&nbsp; Menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu mencapai 21.7%. Berdasarkan pengelompokan umur, pada remaja yaitu mencapai 26.4%.Pada anemia ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan diantaranya hitung darah lengkap&nbsp; dan<em> p</em>emeriksaan apusan darah tepi (ADT).Sediaan Apus Darah Tepi (SADT) adalah salah satu pemeriksaan Hematologi yang sangat penting dengan tujuan untuk melihat morfologi darah dan dapar memberiksan informasi petunjuk tentang keadaan hematologik yang semula tidak diduga. <strong>Metode. </strong>Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel penelitian diambil terhadap 30 sampel secara acak dari&nbsp; siswa dan siswi kelas 10, 11, dan 12 di MA Tanjungjaya Kabupaten Bandung Barat. Kemudian dilakukan pemeriksaan Indeks Eritrosit dan konfirmasi terhadap pemeriksaan Sediaan Apus darah tepi (SADT) untuk melihat morfologi eritrosit dan menilai adanya kelainan dari bentuk eritrosit. <strong>Hasil. </strong>Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dari 30 sampel yang telah diperiksa diperoleh hasil Indeks Eritrrosit MCV dan MCH normal dengan gambaran normokrom normositer sebanyak 12 orang (40%), &nbsp;MCV normal dan MCH di bawah normal dengan gambaran normositik hipokrom sebanyak 11 orang (37%) serta nilai MCV dan MCH di bawah normal dengan gambaran mikrositik hipokrom sebanyak 7 orang (23%). Jadi dapat disimpulkan yang mengalami anemia sebanyak 18 orang (60%). Disarankan untuk penelitian selanjutnya peneliti perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan nilai RDW (<em>Red Cells Distribution Width</em>) untuk menentukan kondisi anemia dini serta pemeriksaan profil besi yaitu pemeriksaan Besi serum, TIBC dan Feritin Serum.</p> Arina Novilla Iis Herawati Nugraha Ifan Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 91 95 TELENURSING DALAM KEPATUHAN MELAKSANAKAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/18 <p>Peningkatan jumlah penderita penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 di dunia dan berbagai masalah yang muncul pada penyakit DM Tipe 2 menjadi tantangan bagi perawat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan menyediakan asuhan keperawatan yang berkualitas, berfokus pada pasien, dan komprehensif. Terdapat beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari komplikasi penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 yaitu&nbsp; salah satunya dengan perencanaan makan (diet). Penggunaan <em>telenursing</em> lebih memudahkan tenaga kesehatan menjangkau pasien dalam mengedukasi sehingga metode ini dapat dilakukan dengan rutin dan dapat meningkatkan kepatuhan serta kemandirian pasien</p> Fitria Salsa Yayat Suryati Susilawati Hotma Rumahorbo Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 96 98 GAMBARAN LEUKOSIT, LIMFOSIT & GRANULOSIT PADA MAHASISWA DI KONDISI PANDEMI COVID-19 http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/20 <p>Pada Tahun 2020 sekitar bulan Maret, terdapat wabah pneumonia yang hampir menyebar ke berbagai seluruh Negara-negara di dunia. Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) ini di umumkan oleh WHO sebagai pandemi. Kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan angka mortalitas sebesar 8,9% dan merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Adanya beberapa kasus menunjukkan bahwa pada pasien COVID-19 dengan gejala berat menandakan adanya gangguan pada respon imun tubuhnya dan adanya inflamasi yang berkembang dari virus SARS-Cov-2. Pada kondisi pandemi COVID-19&nbsp; saat ini harus dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk dapat memperbaiki angka mortalitas yang tinggi. Oleh karena itu, biomarker yang dilakukan dapat mempresentasikan status inflamasi dan imun yang dapat dijadikan sebagai prediktor yang potensial dalam prognosis dari kasus COVID-19. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang digunakan yaitu hematologi rutin seperti leukosit, limfosit dan granulosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah leukosit, limfosit &amp; granulosit pada mahasiswa di kondisi pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pemeriksaan jumlah leukosit, limfosit &amp; granulosit menggunakan Hematology Analyzer Mindray. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 74 sampel darah lengkap. Hasil pemeriksaan jumlah leukosit, limfosit &amp; granulosit didapatkan terdapat 67 sampel (90,5 %) yang menunjukkan hasil normal jumlah leukositnya,&nbsp; hasil normal limfosit terdapat 72 sampel (97,3 %). Sedangkan hasil normal pada granulosit terdapat 68 sampel (91,9 %)</p> Gina Khairinisa Nining Ratna Ningrum Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 99 103 KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS RAJAMANDALA KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2018 (STUDI DATA SEKUNDER) http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/22 <p>Jumlah kematian neonatal berdasarkan penyebab di Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2018 didominasi oleh BBLR (49%). Dampak BBLR adalah meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas bayi dan merupakan salah satu faktor yang mempertinggi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN). Angka kejadian BBLR di Kabupaten Bandung Barat tahun 2018 meningkat yaitu 620 kasus (2%) dari 29.788, dimana tahun 2017 ada 575 (1,9%) dari 29.574 bayi lahir hidup. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kejadian BBLR serta faktor karakteristik ibu. Desain penelitian adalah kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 134 terdiri 67 kasus dan 67 kontrol diambil dari responden yang lahir ditolong oleh dokter atau tenaga kesehatan dan ibu serta bayi yang memiliki catatan medik lengkap. Teknik sampel menggunakan <em>sistem random sampling</em>. Pengumpulan data menggunakan data sekunder yang diperoleh dari kohort ibu dan buku resgister yang diolah menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji <em>Chi Square</em> serta besarnya hubungan (OR). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan karakteristik ibu yaitu umur (OR=5,4), paritas (OR=4,2), kunjungan ANC (OR=4,5), kenaikan BB (OR=12,3), usia kehamilan (OR=14,4), kehamilan ganda (OR=2,2) dengan kejadian BBLR (p= 0,0001). Tidak ada hubungan penyakit yang diderita dengan kejadian BBLR (p=0,543; OR=1,3). Bagi Puskesmas meningkatkan kerjasama koordinasi lintas program pada program KIA dengan gizi dalam upaya menurunkan angka kejadian BBLR</p> Agus Riyanto Suhat Juju Juhaeriah Susilowati Annisa Nur Meitriani Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 104 112 STUDI LITERATUR REVIEW : GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERAWAT DI PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM MASA COVID-19 http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/23 <p>Pandemi COVID-19 menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian. Hal ini menyebabkan berbagai pelayanan keperawatan turut dalam berbagai penyelesaian dan antisipasi penyebarannya, termasuk manajemen keperawatan. Kinerja perawat menjadi bagian yang terdampak covid, dikarenakan perawat di pelayanan keperawatan covid, selain harus berjuang dalam imunitas dan psikologis diri dalam menghadapi kecemasan dan stress kerja, juga harus memberikan pelayanan optimal pada klien dengan covid. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran faktor yang mempengaruhi kinerja perawat di pelayanan keperawatan dalam masa Covid-19. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan <em>literature review</em>. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 jurnal yang bersumber dari <em>database jurnal proquest, google scholar</em>, dan <em>PubMed</em><em>.</em> Hasil data analisis tinjauan menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja perawat sangat dipengaruhi pada kondisi masa covid-19 diantaranya tambahan beban kerja perawat dikarenakan kompleksitas dan ketergantungan total dari klien, berkurangnya jumlah perawat karena adanya beberapa rotasi ke pelayanan covid-19 tambahan dan beberapa perawat menjadi korban menjadi positif covid atau meninggal, serta perlunya peningkatan dukungan psikologis bagi perawat dikarenakan adanya peningkatan kecemasan dan stress kerja pada perawat, kebutuhan motivasi kerja pada perawat, tuntutan penggunaan protokol pasien dan staf safety yang tinggi pada perawat. Hal ini membutuhkan pemenuhan modifikasi lingkungan sistem yang mendukung memperkuat pelayanan kinerja keperawatan dalam mengatasi munculnya masalah dengan kondisi masa covid-19 yang dapat mempengaruhi kinerja perawat</p> Iin Inayah M. Ricky Solin Bela Sitepu Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 113 115 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN 3M SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT COVID-19: LITERATURE REVIEW http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/79 <p><strong>Latar belakang</strong> : Masyarakat merupakan garda terdepan agar penyebaran virus corona baru atau SARS-CoV-2 tidak semakin meluas. Tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat diantarnya ingat protokol kesehatan 3M, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, memakai masker saat bepergian, serta menjaga jarak. Masyarakat berperan sangat penting dalam memutuskan rantai penularan Covid-19. Dengan demikian adanya kemampuan dalam pemahaman, prilaku dan juga kepatuhan pada peningkatan agar lebih sadar alam upaya pencegahan penularan Covid-19. <strong>Tujuan</strong> : Literatur review ini bertujuan untuk membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehatan 3M sebagai upaya pencegahan penularan penyakit Covid-19. <strong>Metode</strong> : Metode penelitian ini adalah studi literatur. Studi ini didapat dari 3 database diantaranya E-resources perpustakaan nasional, Google scholar, dan Artikel dari Media Massa dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literature ini diantaranya : prilaku, kepatuhan, protokol kesehatan, Covid-19”. <strong>Hasil</strong> : Berdasarkan hasil dari beberapa artikel penelitian yang telah didapat di atas menggambarkan bahwa prilaku masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehatan 3M terhadap proses pencegahan penularan Covid-19 ternyata masih rendah. Sementara kepatuhan protokol kesehatan 3M dilihat dari masyarakat yang mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, memakai masker saat berpergian dan melakukan social distance yang masih rendah, karena masih adanya masyarakat yang beraktivitas keluar rumah untuk tujuan rekreasi, masih terlihat masyarakat yang duduk bergerombol, berkumpul tanpa memakai masker dan tidak menjaga jarak, sehingga kemungkinan terjadinya penyebaran dan timbulnya klaster baru masih terus bertambah sehingga menjadi tugas besar. <strong>Kesimpulan</strong>: Prilaku masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehatan 3M terhadap proses pencegahan Covid-19 ternyata masih rendah. Selain itu tingkat kepatuhan masyarakat dalam melakukan protokol kesehatan 3M seperti memakai masker, mencuci tangan dan social distance juga masih terlihat rendah, karena masih adanya masyarakat yang beraktivitas keluar rumah untuk tujuan rekreasi dan tidak menjaga jarak, sehingga kemungkinan terjadinya penyebaran dan timbulnya klaster baru masih terus terjadi sehingga menjadi tugas besar. Tindakan promotif untuk meningkatkan prilaku masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehtan 3M sangat diperlukan agar bisa menekan angka terjadinya penuluran Covid-19 dan mencegah timbulnya klaster baru virus Covid-19.</p> Ahmad Mustopa Budiman Dedi Supriadi Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 116 123 PENGARUH TERAPI HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP KECEMASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH KELAS V (LIMA) DI SDN MELONG MANDIRI 4 KOTA CIMAHI http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/24 <p><strong>Latar Belakang</strong> : Proses pendidikan di sekolah sering diadakan ujian untuk mengetahui hasil belajar salah satunya adalah Ujian Kenaikan Kelas (UKK). UKK dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan oleh para siswa, yang akan menimbulkan perasaan takut dan cemas karena adanya peningkatan dari sisi materi yang diberikan di tingkat selanjutnya, serta ada standar nilai yang harus dicapai. Selain itu siswa mempersepsikan pelaksanaan UKK sebagai syarat menentukan lulus atau tidaknya peserta didik dalam kenaikan kelas yang lebih tinggi, hal ini yang menjadi suatu beban bagi peserta didik. Peserta didik dapat mengalami kecemasan karena mereka membayangkan UKK tersebut sebagai beban atau ancaman. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukan bahwa gangguan kecemasan anak usia sekolah 7-12 tahun sebanyak 9,8%. Berdasarkan fenomena di SDN Melong Mandiri 4 Kota Cimahi, dari 16 siswa terdapat 6 siswa mengalami cemas menjelang ujian ditandai tangan gemetar dan 4 siswa berkeringat dingin. <strong>Tujuan :</strong> untuk mengatasi kecemasan pada anak usia sekolah dalam menghadapi Ujian Kenaikan Kelas di SDN Melong Mandiri 4 Kota Cimahi. <strong>Metode</strong> : <em>Desain </em>penelitian <em>Quasi Experiment</em> dengan jenis rancangan <em>non-equivalent with control group design</em>, teknik pengambilan sampel <em>non random sampling</em> sebanyak 36 responden terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 18 intervensi dan 18 kontrol. Terapi Hipnosis lima jari diberikan selama 5 kali pertemuan dengan durasi 10-15 menit per hari kepada kelompok intervensi, pada kelompok kontrol tidak diberikan intervensi, alat untuk mengukur kecemasan&nbsp; menggunakan kuesioner <em>SCAS (Spence Children’s Anxiety Scale)</em>, analisis data menggunakan analisis univariat (<em>mean</em>) dan analisis bivariat (<em>parametric t independent</em>). <strong>Hasil</strong> : Rerata pada kelompok intervensi, tingkat kecemasan pada siswa SD sebelum intervensi adalah 38,56 dan sesudah intervensi adalah 23,19, rerata tingkat kecemasan pada siswa SD kelompok kontrol sebelum adalah 37,50 dan sesudah 37,25. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol&nbsp; dengan nilai <em>p value</em> = 0,001 &lt; 0,05. <strong>Kesimpulan</strong> : Terapi hipnosis lima jari dapat menurunkan kecemasan pada siswa dalam menghadapi UKK. <strong>Saran : </strong>&nbsp;Terapi hipnosis lima jari dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi dalam membantu menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia sekolah kelas V (Lima) dalam menghadap UKK</p> Juju Juhaeriah Muhammad Tajulfikri Dyna Apriany Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 124 134 FAMILY CENTER MATERNITY CARE DI RUANG BERSALIN: EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/25 <p>Salah satu pemecahan masalah dalam mengatasi kesehatan ibu dan bayi dapat dilakukan dengan membangun model edukasi di Rumah Sakit (RS) yang difokuskan pada ibu pada masa <em>childbearing</em> dengan melibatkan keluarga sebagai dukungan sosial. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan <em>Family Center Maternity Care</em> (FCMC) sebagai strategi untuk mencegah komplikasi. FCMC memberikan peluang kepada pasien dan keluarga berpartisipasi aktif dalam perawatan kesehatan. Desain penelitin yang digunakan adalah <em>action reserch</em> dengan sampel dua orang pasien inpartu kala satu fase laten yang didampingi oleh keluarga. FCMC dilakukan dengan memberikan edukasi pentingnya partisipasi keluarga dalam proses persalinan dengan memberikan dukungan fisik dan psikologis serta mengurangi nyeri persalinan dengan Teknik nonfarmakologis. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa ibu mendapatkan dukungan social yang baik selama kehamilan, persalinan dan postpartum. Penerapan FCMC dalam periode perinatal memberikan efek positif berupa kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan dan peningkatan pengetahuan pada pasien dan keluarga serta pengalaman baru bagi petugas kesehatan dalam memberikan edukasi kepada pasien. Penerapan FCMC kepada pasien dan keluarga sebaiknya dimulai sejak prakonsepsi, kehamilan, persalinan, kelahiran bayi sampai menjadi orang tua.</p> Siti Nurbayanti Awaliyah Setyowati Tri Budiati Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 135 140 STUDI LITERATUR REVIEW : GAMBARAN GEJALA DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN DI PELAYANAN KLINIK, RUMAH SAKIT DAN KOMUNITAS PADA PASIEN COVID-19 http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/26 <p>Covid-19 merupakan penyakit yang diakibatkan oleh SAR-CoV2 dan ditularkan melalui droplet. Virus melekat pada sel inang berikatan kuat dengan ACE2 menimbulkan reaksi inflamasi yang berlebihan (Badai Sitokin). Pandemi COVID-19 menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian. Hal ini menyebabkan berbagai pelayanan kesehatan dan keperawatan turut dalam berbagai penyelesaian dan antisipasi penyebarannya, termasuk manajemen keperawatan. Manajemen keperawatan membutuhkan pengembangan model asuhan keperawatan dalam penatalaksanaan covid-19, di mana dibutuhkan pemetaan diagnosis keperawatan sebagai langkah awal pengembangan manajemen standar asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran gejala dan diagnosis keperawatan pada Pasien Covid. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan <em>literature review</em>. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 jurnal yang bersumber dari <em>database jurnal proquest, google scholar</em>, dan <em>PubMed</em><em>.</em> Hasil data analisis tinjauan menunjukan bahwa gejala pada klien covid dapat terjadi demam, kelelahan, batuk kering, dispnea, diare, pneumonia, nyeri, mual, cemas dan delirium. Gejala klien covid dapat menjadi bagian data dasar dalam penegakkan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan pada pasien covid umumnya bersihan jalan napas tidak efektif, gangguan penyapihan ventilator, gangguan pertukaran gas, pola napas tidak efektif, gangguan sirkulasi spontan, hipertermia dan anxietas. Diagnosis keperawatan pada pasien covid dapat digunakan dalam menyusun standar manajemen asuhan keperawatan pada klien dengan covid dan dokumentasi asuhan keperawatan pada klien dengan covid-19. Hal ini akan membuat manajemen asuhan keperawatan pada klien dengan covid akan lebih terarah dan terorganisir.</p> Iin Inayah Rozi Buana Ramdhani Fikri Marhamah Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 141 145 KECANDUAN INTERNET PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEBAGAI DAMPAK PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI ERA PANDEMI, MUNGKINKAH? http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/27 <p>Wabah Covid-19 yang telah melanda hampir seluruh negara di dunia, memberikan sebuah tantangan besar bagi lembaga pendidikan termasuk di Perguruan Tinggi. Pemerintah tidak memperbolehkan perguruan tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka dan memerintahkan penyelenggaraan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring. Pembelajaran daring berupa pembelajaran menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran. Di sisi lain, menggunakan internet dalam yang waktu lama secara terus-menerus dapat menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya, salah satunya kecanduan internet.</p> <p>Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi kecanduan internet pada mahasiswa dan mengeksplorasi pembelajaran jarak jauh yang telah dilaksanakan oleh Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal A. Yani Cimahi di era pandemi Covid-19.</p> <p>Rancangan penelitian ini adalah mix-methods dengan convergent parallel design. Variabel penelitian adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan potensi kecanduan internet. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa Prodi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal A. Yani Cimahi dengan pendekatan total sampling sejumlah 163 responden.</p> <p>Kondisi yang paling tinggi menimbulkan potensi kecanduan internet pada mahasiswa adalah durasi penggunaan internet &gt; 20 jam/minggu sebanyak 129 orang (79%) dan ditemukan sebanyak 9 responden (5,5%) mengalami kecanduan internet. Respon positif terhadap pembelajaran jarak jauh diperoleh dalam adaptasi keluarga, adaptasi pribadi, efektivitas pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan sedangkan respon negatif ditemukan dalam pembelajaran teori dan praktik yang berhubungan dengan fasilitas yang dibutuhkan.</p> <p>Simpulannya ada hubungan antara kondisi yang berpotensi menimbulkan kecanduan internet dengan hasil Kuesioner Diagnostik Ketergantungan Internet (KDAI) pada pembelajaran jarak jauh di era pandemi. Dibutuhkan komitmen, metode dan sarana prasarana yang memadai dalam pembelajaran jarak jauh khususnya di era pandemi yang dapat diterima dengan optimal oleh mahasiswa di manapun mereka berada</p> Flora Honey Darmawan Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 146 157 EFEKTIVITAS TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN DAN TERAPI MUSIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI BPSTW CIPARAY PROVINSI JAWA BARAT http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/80 <p>Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang sampai saat ini menjadi penyebab kematian no 1 di dunia. Salah satu penderita hipertensi terbanyak adalah lansia akibat adanya penurunan elastisitas pembuluh darah. Penderita hipertensi yang tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi. Terapi komplementer yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah diantaranya adalah terapi Murottal Al-Qur’an dan terapi Musik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sesudah dilakukan terapi Murottal Al-Qur’an dan terapi Musik pada lansia dengan hipertensi di BPSTW ciparay provinsi jawa barat. Penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 30 sampel dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi Murottal Al-Qur’an dan terapi Musik yang dilakukan sehari 1 kali selama 3 hari. Pengolahan data dilakukan dengan analisa data univariat dan bivariat. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji T - Independen diperoleh nilai p value tekanan darah sistolik 0,048 &lt; α = 0,05 dan p value tekanan darah diastolik 0,047 &lt; α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata tekanan darah pada kelompok intervensi 1 dan 2 sesudah dilakukan terapi Murottal Al-Qur’an dan terapi Musik. Saran dari penelitian ini diharapkan dari pihak panti dapat melakukan terapi komplementer terapi murottal Al-Qur’an untuk beragama mulim dan terapi Musik untuk beragama nonmuslim pada lansia dengan hipertensi.</p> Susilawati Ramdani Malik Achmad Setya Roswendi Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 158 163 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/28 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Pola asuh orang tua dalam mendidik anak sangat berpengaruh dalam perubahan sikap anak yang baik maupun negatif. Pola asuh orang tua yang diterapkan tidak selalu direspon baik oleh anak. Sering kali anak memberontak karena kemauan orang tua tidak sejalan dengannya dan membuat anak stress yang mengakibatkan anak berperilaku merokok. Menrut data hasil penelitian banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja, antara lain mencontoh orang tua, mencontoh teman sebaya, dan gaya pengasuhan. Sekitar 86% remaja di dunia merokok salah satu jenis rokok yang paling sering diiklankan, sementara hanya 30% orang dewasa yang sering merokok. (Baharuddin, 2017). <strong>Tujuan</strong>: Mengidentifikasi hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Merokok pada Remaja. <strong>Metode</strong>: Sistematik literature review. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 6 jurnal yang bersumber dari Google scholar, Garuda.ristek.brin.go.id, E-Reference, PubMed, dan Science direct. <strong>Hasil</strong>: Secara keseluruhan penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan perilaku merokok pada remaja. <strong>Saran</strong>: Praktisi keperawatan diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak sekolah dan tokoh masyarakat untuk mengkampanyekan tentang pola asuh yang tepat untuk diterapkan kepada seorang anak remaja.</p> Fauziah Rudhiati Muhammad Fauzan Ali Rahmat Suharjiman Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 164 168 PENGARUH TREATMEN DOUBLE ACTION: YOGA DAN CHAMOMILE TERHADAP DISMENORE DAN KECEMASAN REMAJA http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/29 <p>Dismenore merupakan masalah ginekologi yang paling sering terjadi pada 90% remaja di dunia, dan 10-20% diantaranya mengalami nyeri hebat. Dismenore pada remaja menyebabkan aktivitas sehari-hari terbatas, tidak dapat belajar, cemas dan dapat mempengaruhi prestasi belajar di sekolah. Salah satu intervensi dismenore yang tepat pada masa remaja adalah olahraga fisik. Yoga memiliki efek paling besar dalam mengurangi nyeri menstruasi dan pemberian minuman chamomile dapat merilekskan kontraksi otot rahim dan mengurangi kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh treatmen double action: yoga dan chamomile terhadap dismenore dan kecemasan remaja. Desain penelitian ini menggunakan quasi-eksperimental post-test design with control group.&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nyeri post-test kelompok intervensi 3.89, kelompok kontrol 5.44. Rata-rata kecemasan kelompok intervensi 35.70, pada kelompok kontrol 40.19. Hasil uji statistik t-independen menunjukkan bahwa p-value = 0.003 pada variabel dismenore, dan p-value = 0.013 pada variabel kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan rata-rata dismenore dan rata-rata kecemasan antara remaja yang melakukan yoga dan minum chamomile dengan kelompok kontrol. Kesimpulannya yoga dan minuman chamomile lebih efektif dalam mengurangi dismenore dan kecemasan dibandingkan dengan&nbsp; melakukan relaksasi nafas dalam.</p> Murtiningsih Oyoh Siti Nurbayanti Awaliyah Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 169 175 EVALUASI POLA PENGELOLAAN KEUANGAN SETELAH PENERAPAN BLUD DI PUSKESMAS SOREANG KABUPATEN BANDUNG http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/30 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berpeluang untuk dapat meningkatkan pelayanan ke masyarakat. Puskesmas soreang adalah salah satu yang menerapkan pola pengelolaan keuangan, namun pada penerapannya masih terdapat kendala. <strong>Tujuan Penelitian</strong>: untuk mengevaluasi dan mengetahui input, proses dan output dalam pengelolaan keuangan setelah menerapkan pola keuangan BLUD di Puskesmas Soreang. <strong>Metode Penelitian</strong>: jenis penelitian ini deskriptif kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Informan ditentukan dengan tehnik purposive sampling dengan jumlah 5 orang. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen di Puskesmas Soreang. <strong>Hasil Penelitian</strong>: Setelah BLUD SDM terkait keuangan bertambah sehingga mempermudah pengelolaan keuangan, namun masih masih merangkap dengan pekerjaan lain. Dana perencanaan keuangan masih belum terencana dengan baik, sarana prasarana setelah BLUD sudah cukup memadai, SOP mengenai pengelolaan keuangan masih dalam proses penyusunan. Pada aspek proses pengelolaan keuangan setelah BLUD pengelolaan keuangan Puskesmas lebih leluasa dan fleksibel dalam mengelola keuangan namun masih dibawah pengawasan Dinas Kesehatan. <strong>Kesimpulan</strong>: Puskesmas Soreang disarankan untuk dapat melakukan perencanaan anggaran dengan lebih terperinci di setiap tahunnya, melengkapi SDM yang dibutuhkan untuk mengurangi beban kerja petugas dan tidak merangkap jabatan, menyelesaikan SOP yang telah disusun</p> Ayu Laili Rahmiyati Gunawan Irianto Agus Riyanto Husnia Dwi Rizkiyanti Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 176 184 BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN PABRIK SEPATU DI SUKABUMI http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/31 <p>Beban kerja dapat menyebabkan stress kerja dan kelelahan kerja. Beban kerja yang terlalu sedikit atau terlalu banyak. Beban kerja pada perusahaan sepatu dapat disebabkan oleh banyaknya tahapan kerja yang harus dilakukan dengan presisi tinggi yang dapat menyebabkan kelelahan kerja, dan kekhawatiran dalam bekerja, takut akan pemberhentian kerja dapat menyebabkan stress kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik responden dan hubungan antara beban kerja dengan stress kerja dan kelelahan kerja. Penelitian dilakukan dengan teknik <em>accidental sampling </em>pada bulan Juni-Juli 2020 didapatkan 107 responden. Instrument yang digunakan untuk beban kerja adalah kuesioner yang valid dan reliabel. Pengukuran stress kerja menggunakan <em>Perceived Stress Scale </em>dan kelelahan kerja menggunakan <em>Instrument Fatigue Research Committee (IFRS). </em>Uji statistic menggunakan Chi Square dan Korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada stress kerja dan kelelahan kerja dengan karakteristik responden, tidak ada hubungan antara beban kerja dengan stress kerja dan kelelahan kerja, akan tetapi ada hubungan antara stress kerja dengan kelelahan kerja (nilai p=0,0001). Stres kerja dapat menyebabkan kelelahan kerja dan demikian pula kelelahan kerja berhubungan dengan stres kerja. Semakin tinggi tingkat stress, maka semakin berat pula perasaan kelelahan yang dirasakan. Saran yang dapat direkomendasikan adalah perlunya monitoring secara berkala terhadap stress kerja dan kelelahan kerja karyawan, supaya dapat dicegah dan dideteksi terjadinya stress kerja dan kelelahan kerja pada&nbsp; karyawan, supaya tidak terjadi akibat yang lebih berat.</p> Dameria Noviana Habeahan Gurdani Yogisutanti Fahmi Fuadah Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 185 194 PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA KOMERSIAL TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN MENCIT (Mus musculus) BETINA http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/32 <p>Penelitian mengenai suplemen zat besi pada saat ini semakin berkembang. Sari kurma adalah salah satu hasil produksi dari buah kurma yang kaya akan zat besi yang efektif meningkatkan kadar hemoglobin. Penelitian efek sari kurma terhadap kadar hemoglobin pada kasus defisiensi besi masih jarang dilakukan di Indonesia. <strong>Tujuan Penelitian;</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari kurma komersial terhadap kadar hemoglobin pada mencit (Mus musculus) betina. Metode. <strong>Metode</strong>; Desain penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post test control group design. Jumlah sampel 28 ekor mencit betina berusia 2 bulan dengan berat 30 gram, dibagi menjadi 4 kelompok. P1 (kontrol negatif) yang tidak mendapat perlakuan apapun. P2 (kontrol positif) yang dikondisikan anemia tanpa diberikan dosis sari kurma. P3 sebagai kelompok yang dikondisikan anemia dan diberikan dosis sari kurma sebanyak 0,3 ml dalam 5 ml aquabides. P4 sebagai kelompok yang dikondisikan anemia dan diberikan dosis sari kurma sebanyak 0,9 ml dalam 5 ml aquabides. Perlakuan dilakukan selama 7 hari. Selanjutnya kadar hemoglobin diukur menggunakan Hb meter digital. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Paired T tes dan Anova. <strong>Hasil Penelitian;</strong> Hasil pemeriksaan rerata hemoglobin (gr/dl) pada P1 = 16,47, P2 = 14,66, P3 = 14,86, dan P4 = 15,30. Uji Paired T test menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang mendapat dosis sari kurma 1 dan 2 dengan rentang 4,44 gr/dl dan 4,32 gr/dl pada dosis 2. Sari kurma dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada mencit betina yang telah dikondisikan anemia. Hasil Uji Anova menunjukkan terdapat perbedaan signifikan rata-rata kadar hemoglobin perhari pada semua kelompok sebelum dan setelah mengonsumsi sari kurma komersial pada mencit betina selama 7 hari (pvalue 0,004). Saran. <strong>Saran</strong>; Konsumsi sari kurma direkomendasikan untuk meningkatkan kadar Hb, tetapi perlu mewaspadai efek samping yang ditimbulkan dari konsumsi jangka panjang, terutama yang berisiko Diabetes Mellitus.</p> Asep Dian Abdillah Risya Khoirun Nisa Susilowati - Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 195 204 PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA SISWA KELAS VIIA DAN VIIIA DI SMPN 5 CIMAHI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BULLYING http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/34 <p>Angka kejadian bullying di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2015 mulai dari bullying verbal hingga bullying fisik. Pada survey awal didapatkan sebagian besar siswa belum mengetahui tentang bullying&nbsp; dan cara mencegah bullying disekolah. Upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang bullying, maka diperlukan upaya pencegahan salah satunya dengan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Bullying.</p> <p>Rancangan penelitian menggunakan metode Pre-eksperiment, dengan pendekatan one group pretest postest. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Sampling sebanyak 42 responden. Media pendidikan kesehatan yang digunakan adalah power point, SAP, dan leaflet sedangkan instrumen variabel pengetahuan menggunakan kuesioner multiple choice sebanyak 25 pertanyaan dan variabel sikap menggunakan kuesioner skala likert sebanyak 30 pertanyaan. Analisa data yaitu univariat menggunakan mean untuk melihat rata-rata dan bivariat untuk melihat pengaruh menggunakan uji t dependen.</p> <p>Hasil penelitian diperoleh rerata pretest pengetahuan 68.67 dan&nbsp; rerata postest 92.67 dengan pvalue 0.000&lt;0.05, sedangkan rerata pretest sikap 80.50 dan rerata postest 111.33 dengan pvalue 0.000&lt;0.05, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap bullying.</p> <p>Diharapkan, pihak sekolah dapat berkolaborasi dengan petugas kesehatan dalam pemberian materi tentang bullying untuk meningkatkan pengetahuan siswa dengan begitu siswa dapat mencegaha kejadian bullying disekolah</p> Oop Ropei Suharjiman - Wulan Rika Rizkia Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 205 212 SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS CIPAGERAN http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/36 <p>Latar Belakang. Prevalensi ISPA di masyarakat mencapai 7%-13%. Di Puskesmas Cipageran wilayah kerja kesehatan Kota Cimahi angka insidens penyakit ISPA menempati urutan ke-2 terbanyak dengan jumlah kasus 4.367 orang. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui program pencegahan dan penangguangan penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Cipageran. Metode: penelitian ini menggunakan metode surveilans epidemiologi dengan pendekatan jenis pelaporan sentinel. Populasi dalam penelitian adalah pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan 10 dasar pengelompokan penyakit menular di Puskesmas Cipageran sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program P2M penyakit ISPA. Instrumen yang digunakan adalah formulir isian dan ceks list laporan harian Puskesmas dan Dokumen program tahunan puskesmas. Analisa data menggunakan proportion ratio dan perhitungan efetivitas dan efisiensi pelaksanaan program P2M. Hasil: 1) Beban masalah kesehatan wilayah kerja Puskesmas Cipageran terdiri dari 51.248 jiwa, 15.235 KK, 148 RT, dan 29 RW. Kejadian ISPA Tahun 2018 prevalensi 4.367 kasus dengan insidensi 94 kasus, 2) Menjajaki kausa: melakukan survey KK dengan kunjungan rumah diperoleh data kondiri rumah, perilaku merokok, dan penderita tidak melakukan kunjungan ulang, 3) Efektivitas Intervensi mencapai 94/232x100%=40,5%, 4) Efisiensi intervensi tidak memliki anggaran khusus untuk P2M ISPA tidak dapat dilakukan perhitungan cost biaya, 5) Implementasi intervensi; case finding, promosi kesehatan, kunjungan rumah, pencatatan dan pelaporan, 6) Monitoring; kelengkapan pencatatan bulanan. Kesimpulan. Surveilans epidemiologi program P2M penyakit ISPA di Puskesmas Cipageran angka insidens mencapai 94 kasus dengan prevalensi 4.367 pada tahun 2018 serta efektivitas intervensi mencapai 40,5%.</p> Budiman Annisa Puji Larssaty Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 213 216 HUBUNGAN MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PERAWAT DI RUANG ICU/ICCU, NICU, DAN PICU RS DUSTIRA CIMAHI TAHUN 2020 http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/37 <p>Low Back Pain (LBP) adalah sensasi pada punggung bawah yang mengacupada rasa nyeri atau sakit di manapun di daerah antara tulang rusuk bawah dan di atas kaki (Kurnia,2015). Factor resiko yang mempengaruhi terjadinya LBP salah satunya adalah Masa kerja dan beban kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa hubungan masa kerja dan beban kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah (NPB) pada perawat di ICU/ICCU, NICU, dan PICU RS TK. II Dustira.</p> <p>Desain penelitian ini adalah cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik Total Sampling dengan sample berjumlah 30 orang. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi dan kuesioner dengan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating, dan uji statistic menggunakan Chi Square.</p> <p>Hasil penelitianmasa kerja seimbang &gt; 5 tahun dan &lt; 5 tahun masing-masing 15 orang (50%). Beban kerja sebagian besar adalah rendah yaitu 19 orang (63,3%). Nyeri punggung bawah (NPB) seimbang yang ya dan tidak yaitu 15 orang (50%). Uji Chi square menunjukan nilai signifikan p = 0,028 dan 0,510.</p> <p>Penelitian ini dapat disimpulkan tidak adanya hubungan antara beban kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah (NPB) tetapi terdapat hubungan antara masa kerja dan keluhan NPB di Ruang ICU/ICCU, NICU dan PICU RS TK. II Dustira Cimahi. Penelitian ini merekomendasikan untuk memberikan informasi pada perawat tentang LBP agar menurunkan resiko terjadinya LBP</p> Oyoh Lilis Rohayani Setiawati Yulisningsih Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 217 225 PENGARUH NILAI KEJUANGAN JENDERAL ACHMAD YANI: DISIPLIN, GIGIH, DAN BERANI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA TEKNOLOGI BANK DARAH UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/38 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Karakter merupakan nilai atau sifat yang dimiliki seseorang, yang ditanamkan dan dibangun sejak dilahirkan. Karakter seseorang dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah lingkungan. Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, terus mengembangkan nilai- nilai karakter kejuangan yang dimiliki Jenderal Achmad Yani sebagai dasar dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kehidupan sehari-hari mahasiswa dan civitas akademika. Karakter kejuangan Jenderal Achmad Yani yang dikembangkan dan diangkat menjadi nilai-nilai profesional, diharapkan dapat diterapkan oleh mahasiswa dan civitas akademika guna meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian prestasi akademik mahasiswa. Hasil observasi menunjukkan, terdapat permasalahan mengenai kedisiplinan, kegigihan, dan keberanian di kalangan mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan antara nilai nilai kejuangan Jenderal Achmad Yani: disiplin, gigih, dan berani sebagai terhadap prestasi mahasiswa Semester V Prodi Teknologi Bank Darah Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester V Prodi Teknologi Bank Darah sebanyak 46 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dokumentasi nilai Indeks Prestasi akademik mahasiswa. Pengujian instrumen meliputi uji validitas dan reliabilitas. Data penelitian berupa data kuesioner dan dokumentasi prestasi mahasiswa. Analisis data menggunakan regresi linear. <strong>Hasil dan Kesimpulan:</strong> Instrumen penelitian valid dan reliabel dipergunakan untuk pengambilan data. Hasil analisis regresi, nilai kedisiplinan berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Kegigihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Keberanian berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Kedisiplinan, kegigihan dan keberanian secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Semester V Prodi Teknologi Bank Darah (D-3) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.</p> Francisca Romana Sri Supadmi Nur’Aini Purnamaningsih Fajriyati Nur Azizah Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 226 232 COMPLEMENTARY ALTERNATIVE MEDICINE (CAM) PADA BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/43 <p>Complementary Alternative Medicine (CAM) didefiniskan sebagai berbagai macam pengobatan, baik praktik maupun produk pengobatan yang bukan merupakan bagian pengobatan konvensional. Terapi CAM tidak terbatas pada perawatan medis, tetapi juga mengatur prinsip – prinsip dasar perawatan dan dianggap sebagai bagian integral dari manajemen perawatan. Filosofi CAM sejalan dengan filosofi dan konsep penyembuhan dan perawatan holistik.</p> <p>Tujuan dari penelitian untuk mengidentifikasi berbagai macam pengobatan holistik yang bisa diterapkan pada bayi, balita dan anak pra sekolah.</p> <p>Metode studi ini merupakan suatu tinjauan literatur&nbsp; (Literatur Review) yang membahas mengenai berbagai macam pengobatan holistik pada bayi, balita dan anak pra sekolah.</p> <p>Sumber untuk melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis databased terkomputerisasi (Google Scholar, EBSCOHOST dan Pubmed) bentuk jurnal penelitian yang berjumlah 22 jurnal</p> Lina Haryani Faira Rhamaida Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 233 239 HUBUNGAN TOPIKAL ASI DENGAN PERCEPATAN PELEPASAN TALI PUSAT http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/44 <p>Salah satu penyebab kematian bayi adalah infeksi. Infeksi bayi baru lahir sebagian besar karena tetanus neonatorum yang bisa saja ditransmisikan melalui tali pusat. Proses perawatan tali pusat sangat mempengaruhi lamanya pelepasan tali pusat. Kondisi infeksi pada tali pusat membuat talipusat lebih lama mengering. Air Susu Ibu (ASI) memiliki kandungan antiseptik alami yang dapat membantu mencegah terjadinya infeksi. Beberapa penelitian membuktikan keunggulan dari topkial ASI. Banyak faktor lain yang mempengaruhi proses percepatan pelepasan tali pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara topikal ASI dengan percepatan pelepasan tali pusat. Metode penelitian menggunakan analitik korelasi dengan jumlah sampel sebanyak 20 neonatus, dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara topikal ASI dengan percepatan pelepasan tali pusat. Kesimpulan penelitian ini yaitu topikal ASI membantu proses percepatan pelepasan tali pusat karena mengandung antiseptik alami untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat.</p> Wisdyana Saridewi Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 240 243 GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI SBAR DALAM MELAKUKAN HANDOVER DI PELAYANAN KEPERAWATAN RUMAH SAKIT http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/40 <p>SBAR merupakan alat komunikasi yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) untuk mengkomunikasikan informasi penting yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera. Komunikasi SBAR tidak hanya meningkatkan mutu pelayanan, tetapi juga dapat&nbsp; meningkatkan kualitas Handover yang akan menekan angka medical error. Kenyataan yang ada di lapangan masih banyak perawat yang melakukan handover belum menggunakan kerangka komunikasi SBAR sehingga handover berlangsung lama dan kesalahan penerimaan pesan masih terjadi, ini berdampak menurunkan kinerja perawat dan merugikan pasien. Komunikasi SBAR di desain untuk komunikasi dalam situasi berisiko tinggi antara perawat dan dokter untuk mengatasi masalah pasien. Dapat disimpulkan komunikasi SBAR adalah suatu kerangka komunikasi yang terstuktur yang dirancang untuk menyampaikan informasi penting terkait kondisi pasien yang perlu mendapatkan perhatian. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi penerapan komunikasi SBAR pada perawat dalam melaksanakan Handover di pelayanan keperawatan. <strong>Metode; </strong>&nbsp;Penelitian ini menggunakan metode Studi Literature Riview (SLR). Metode SLR digunakan untuk mengidentifikasi, mengkaji, mengevaluasi dan menafsirkan semua penelitian yang tersedia dengan topik fenomena yang menarik dengan pertanyaan penelitian tertentu yang relevan. Dengan penggunaan Metode SLR dapat dilakukan review dan identifikasi jurnal secara sistematis yang pada setiap prosesnya mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan. <strong>Hasil Penelitian;</strong> Hasil penelitian ini menunjukan komunikasi SBAR yang dilakukan belum maksimal karena belum menggunakan kerangka komunikasi SBAR dan masih dilakukan secara manual. Dengan demikian maka dalam melakukan handover akan membutuhkan waktu lebih lama. <strong>Kesimpulan; </strong>Kesimpulan dalam penelitian ini adalah, perlu dilakukan pengembangan dalam komunikasi SBAR. Pengembangan dapat dilakukan dengan mengembangkan aplikasi komunikasi SBAR berbasis digital agar dapat mempermudah tenaga kesehatan dalam&nbsp; melakukan pelayanan dan menjadi lebih efisien.</p> Viere Allanled Siauta Iin Inayah Lilis Rohayani Budiman Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 244 247 PENYULUHAN PENGETAHUAN TENTANG MANFAAT MINUMAN HERBAL KUNYIT, JAHE DAN MADU TERHADAP DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI WILAYAH RT 006 RW 003 GELAM JAYA PASAR KEMIS TANGERANG http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/41 <p>Minuman tradisional indonesia seperti minuman jahe, kunyit biasanya dibuat dengan tumbuhan berbagai rempah. Minuman tersebut dapat disajikan dalam bentuk cair maupun serbuk. Remaja putri pada umumnya masih kurang mendapatkan informasi tentang alternatif penatalaksanaan atasi nyeri pada waktu menstruasi dengan tanaman traditional. Tujuan pengabdian masyarkat ini untuk memberikan informasi edukasi kepada remaja khususnya wilayah RT 006 RW 003 Pasar Kemis Tangerang tentang pengaruh minuman kunyit jahe dan madu terhadap penurunan tingkat nyeri dismenorea pada remaja. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melakukan transfer ilmu melalui penyuluhan dan pelatihan yaitu memberikan edukasi tentang pembuatan minuman kunyit, jahe dan madu serta manfaatnya terhadap penurunan nyeri haid, serta memberikan kuesioner pre-test dan post-test kepada remaja. Hasil dari pengabdian masyarakat ini didapatkan 84% dari 25 remaja mengalami peningkatan pengetahuan remaja tentang manfaat minuman campuran kunyit, jahe dan madu terhadap penurunan nyeri haid. Dalam penerapannya setelah diminumkan adanya tingkat penurunan nyeri dimana yang sebelumnya nyeri berat dirasakan menjadi nyeri sedang dan ringan, sedangkan yang ringan sudah tidak merasakan rasa nyeri lagi. Dan dari hasil evaluasi 2 bulan berikutnya keluarga sudah mampu membuat minuman herba campuran kunyit, jahe dan madu, dan merasakan manfaat dari minuman herba tersebut.</p> Solihati SilfiaNuzulus Sa’idah Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 248 252 PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENOPAUSE UNTUK MENGURANGI KECEMASAN WANITA PREMENOPAUSE http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/42 <p>Wanita yang memasuki usia menopause dari tahun ke tahun meningkat. Hal tersebut diringi dengan meningkatnya usia harapan hidup seorang wanita, sementara usia rata-rata menopause relatif tetap, sehingga jumlah wanita dengan usia menopause akan meningkat pula. Banyaknya gangguan dan masalah pada masa menopause menimbulkan kecemasan pada wanita premenopause. Pemberian pendidikan kesehatan tentang menopause menjadi salah satu upaya untuk mengurangi kecemasan. Studi pendahuluan pada wanita premenopause, merasakan cemas menghadapi menopause karena takut tidak cantik lagi, perubahan seksual, dan takut ditinggalkan oleh suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang menopause terhadap kecemasan pada wanita premenopause. Metode penelitian menggunakan desain eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Sampel penelitian adalah 10 wanita premenopause. Pengumpulan data primer dengan menggunakan lembar kuesioner zung self rating axiety scale untuk mengukur kecemasan sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kecemasan sebelum dilakukan pendidikan hampir seluruhnya (90%) adalah ringan. Tingkat kecemasan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan didapatkan seluruhnya (100%) adalah tidak cemas. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,0304&nbsp; &lt; 0,05, yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang menopause terhadap tingkat kecemasan wanita premenopause. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan yang optimal kepada wanita perimenopause sebagai salah satu upaya persiapan masa menopause</p> Sophia Sri Yuniarti Fitri Nurhayati Melly Purnama Sari Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 253 257 PENGARUH AROMA TERAPI TERHADAP KUALITAS TIDUR ANAK YANG MENJALANI HOSPITALISASI http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/45 <p>Kualitas tidur yang baik penting bagi anak-anak. Saat tidur sel-sel pertumbuhan bekerja untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Lingkungan rumah sakit dan aktivitas pemberian pelayanan kesehatan dapat menyebabkan masalah tidur pada anak yang di rawat di rumah sakit atau sedang menjalani hospitalisasi. Aromaterapi dari minyak esensial tanaman bekerja dengan melepaskan zat-zat neurokimia yang bersifat eoforik, relaksan, sedatif atau stimulant menurut keperluannya sehingga memudahkan proses tidur. Tujuan : Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh aromaterapi terhadap kualitas tidur anak yang di rawat di rumah sakit. Metode : Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan sistematik review. Pencarian awal didapat dari Google Schoolar (N = 1370), ProQuest (N = 63), Science Direct (N = 6), dan jurnal terindeks Sinta (N =&nbsp; 5). Setelah diidentifikasi, diambil 6 jurnal yang dapat dilanjutkan dalam proses analisis. Artikel yang relevan dinilai menggunakan the Joanna Briggs Institute (JBI) 2017 levels of evidence. Hasil : Aromaterapi yang berpengaruh pada perbaikan kualitas tidur anak adalah Lavender, Orange, Rose, dan Rosemarry. Kesimpulan : Aromaterapi berpengaruh untuk memperbaiki kualitas tidur pada anak.dan dapat menjadi salah satu alternatif intervensi keperawatan untuk mengatasi gangguan tidur pada anak yang di rawat di rumah sakit</p> Sri Wulandari Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 258 266 EFEKTIFITAS ANTARA MINUMAN KUNYIT ASAM DAN MINUMAN JAHE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA http://ejournal.stikesjayc.id/index.php/PLT/article/view/91 <p>Dismenore merupakan gangguan mentruasi yang sering terjadi pada remaja usia sekolah yang sering menjadi penyebab remaja absen ke sekolah, dan saat nyeri dismenre lebih senang tinggal di rumah untuk mengurangi aktifitas dan istirahat 20 %. Dismenore di Indonesia mencapai 60-70% dari jumlah Remaja yang berjumlah 48 juta jiwa atau 18,34% dari 261 Jiwa jumlah penduduk. Untuk mengurangi rasa nyeri dapat menggunakan terapi non farmakologi dengan cara pemberian antara ramuan kunyit asam dan ramuan jahe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas antara pemberian ramuan kunyit asam dan ramuan jahe terhadap penurunan dismenore pada remaja. <strong>Design penelitian</strong> mengunakan quasi eksperimen dengan rancangan non-equivalent with control group design. Sampel yang di ambil 32 responden dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh secara langsung menggunakan kuesioner. Minum Ramuan kunyit asam dan&nbsp; jahe dilakukan saat sedang menstruasi. Pengumpulan data menggunakan data primer dan pengukuran intensitas nyeri Numeric Rating Scale (NRS). Selanjutnya data diolah dengan analisis data melalui dua tahapan, yaitu univariate menggunakan mean, median dan bivariate menggunakan Uji T Independen parametrik. <strong>Hasil analisa</strong> data menunjukan bahwa responden di SMAN 5 Cimahi pada kelompok pertama pemberian ramuan kunyit asam di dapatkan 3,44 (nyeri ringan) dan pada kelompok kedua pemberian minuman jahe di dapatkan&nbsp; 3,50 (nyeri ringan), dan tidak ada yang lebih efektifitas antara pemberian ramuan kunyit asam dan pemberian ramuan jahe terhadap penurunan dismenore, namun keduanya sama-sama dapat menurunkan tingkat nyeri dismenore (Pvalue 0,614). Berdasarkan hasil penelitian ini maka <strong>disarankan</strong> remaja dapat memanfaatkan dan mengaplikasikan bagaimana mengkonsumsi kunyit asam dan mengkonsumsi minuman jahe, untuk mengurangi ketergantungan remaja mengkonsumsi obat antipiretik dan analgetik saat sedang menstruasi.</p> Yayat Suryati Sri Yuniarti Dwi Hastuti Triastuty Handayani Copyright (c) 2020 PIN-LITAMAS 2020-12-02 2020-12-02 2 1 267 275