PENGGUNAAN PERSAMAAN PANJANG ULNA UNTUK MENENTUKAN TINGGI BADAN ESTIMASI PASIEN DEWASA RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG
Keywords:
Panjang Ulna, Tinggi Badan EstimasiAbstract
Pengukuran antropometri merupakan bagian penting dari pengkajian gizi. Perhitungan IMT (index masa tubuh) yang berguna untuk menilai status gizi memerlukan data tinggi badan dan berat badan dari pasien. Akan tetapi, pengukuran tinggi badan (TB) secara langsung tidak memungkinkan untuk pasien rumah sakit akibat keterbatasan untuk berdiri tegak. TB sebenarnya dapat diestimasi menggunkan pengukuran panjang ulna melalui perhitungan persamaan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan TB estimasi yang mendekati TB sebenarnya dengan rumus yang dikembangkan oleh Pureepatpong di tahun 2012 dan Thummar tahun 2011. Desain penelitian adalah cross sectional dimana semua variabel diukur dalam waktu bersamaan di bulan April 2020. Sebanyak 167 responden (70 laki-laki dan 97 perempuan) dipilih sesuai kriteria inklusi dengan metode purposive sampling. Responden melakukan pengukuran TB sebenarnya dengan berdiri tegak dan panjang ulna. Hasil peneltian menunjukan perbedaan signifikan antara TB estimasi persamaan Pureepatpong untuk laki-laki (x̅=-4,37,p=0,001) dengan TB sebenarnya. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada TB estimasi persamaan Pureetpong untuk perempuan (x̅=-1.41,p=0,1) dan TB estimasi persamaan Thummer untuk laki-laki (x̅=-1,74,p=0,16) dan perempuan (x̅=0,019,p=0,982). Kesimpulan dari peneltian ini adalah pengukuran ulna dengan persamaan Thummer (pria= 65,76 + 3,667 x panjang ulna dan wanita= 18,95 + 5,33 x panjang ulna) dan Pureepatpong khusus perempuan (wanita= 66,377 + 3,5796 x panjang ulna) dapat digunakan untuk mengestimasi TB aktual